KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga
saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR INTERNASIONAL.”
Makalah ini berisikan tentang
informasi mengenai perusahaan multinasional (Multinational Corporation – MNC)
yang telah membangun sistem informasi global (Global Information Systems –
GIS), yang membutuhkan pemrosesan informasi khusus.Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang penggunaan komputer di pasar
internasional.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Cirebon, 18 April 2014
Penyusun,
DAFTAR ISI :
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada awalnya komputer digunakan
untuk memecahkan permasalahan lokal. Saat ini komputer digunakan untuk
mengelola sumber daya yang sangat luas, karena perusahaan memandang seluruh
dunia sebagai pasar mereka. Para eksekutif perusahaan melakukan investasi dalam
teknologi informasi guna mencapai skala ekonomis, mengembangkan produk, dan
memenuhi kebutuhan pelanggan diseluruh dunia.
Selama tahun 1980-an dan awal tahun
1990-an, Perusahaan multinasional (Multinational Corporation – MNC) raksasa
telah berhasil membangun sistem informasi global (Global Information Systems –
GIS), yang membutuhkan pemrosesan informasi khusus. Dan dewasa ini perusahaan
tersebut telah membuat peningkatan besar-besaran, baik untuk arsitektur maupun
aplikasi sistem informasinya. Sistem yang semula dirancang untuk mendukung
operasi terpusat atau tersebar akan direkayasa ulang yang memungkinkan
perusahaan induk dan anak perusahaannya beroperasi sebagai suatu sistem yang
terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa depan akan memungkinkan anak
perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa mereka dengan para pelanggan,
namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan para eksekutif diperusahaan
induk untuk menjalankan perusahaan global.
`
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional
(multinational corporation – MNC) adalah perusahaan yang beroperasi melintasi
berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan
sekelompok anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara
geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur
sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling
rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas setiap perusahaan
dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal, dan bagi MNC lingkungannya
memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan
meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. Ketidakpastian
dalam hal ini adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh
organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan informasi, para eksekutif MNC
dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi pengaruh-pengaruh lingkungan
dengan menggunakan secara baik teknologi informasi. MNC m embuat sistem pengolah informasi yang
paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan
administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki
peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi
mengalami kinerja yang buruk.
Tempat yang baik untuk memulai
mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional adalah struktur
organisasi yang tepat (menurut William Egelhoff dari Fordham University)
mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda, yakni:
1) Divisi Fungsional Sedunia (worldwide functional divisions)
Anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur,
pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan melapor
langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan demikian
data yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat pada tingkat
yang lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus dilakukan pada
tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk.
2) Divisi Internasional (international divisions)
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada
divisi internasional MNC yang terpisah dari divisi domestik.
3) Wilayah Geografis (geographic regions)
MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan
tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam
batasnya. Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap
wilayah langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
4) Divisi Produk Sedunia (worldwide product divisions)
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi
produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di
seluruh dunia. Sehingga memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan
produk dari berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut
kebutuhan tersebut.
Keempat struktur organisasi tersebut
menyediakan hubungan pelaporan yang berlainan antara perusahaan induk dan anak
perusahaan.
2.2. Perlunya Koordinasi Dalam MNC
Koordinasi merupakan kunci mencapai
keunggulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu
mendapatkan kontrol strategis atas operasi internasionalnya dan mengelolanya
dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi
internasional.
Kemajuan teknologi informasi dan
telekomunikasi serta metodologi pada dekade terakhir ini telah membuat
koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh
MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan informasi yang baik, yang didasarkan
pada kemampuan koordinasi global. Keuntungan tersebut mencakup :
a.
Fleksibel
dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;
b.
Kemampuan
memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;
c.
Kemampuan
mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;
d.
Kemampuan
mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;
e.
Biaya
operasional keseluruhan berkurang;
f.
Peningkatan
efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;
g.
Kemampuan
mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan, teknik produksi dan
distribusi.
2.3. Strategi Bisnis Global
Telah diketahui bahwa MNC dapat
mengadopsi berbagai struktur organisasi. MNC juga dapat memilih strategi yang
akan mereka ikuti.Strategi Bisnis MNC (Christopher Bartlett & Sumantra
Ghoshal) dikelompokan atas empat strategi, yaitu:
1) Strategi Multinasional
Perusahaan
induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk
dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan
(desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh
perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi
dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database
yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2) Strategi Global
Pengendalian
ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan
berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk
standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan
dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar
kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat
sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur
oleh pusat.
3) Strategi Internasional
Perpaduan
strategi global (sentralisasi) dan strategi multinasional (desentralisasi).
Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini disediakan anak
perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses dan strategi
perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan menggunakan
sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database perusahaan induk
dengan anak perusahaan.
4) Strategi Transnasional
Perusahaan
induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan strategi dan
kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang
tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di
tingkat lokal. Dari Gambar 4 terlihat rumitnya sistem pengendalian yang
diperlukan, demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika
perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu
menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat anak
perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan
mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan
pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim pengembangan
menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem
tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung
jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan
database di seluruh dunia.
Sistem
informasi yang digunakan MNC ketika mereka mengikuti empat strategi bisnis
tersebut dinamakan Sistem Informasi Global (Global Information System – GIS),
yang merupakan suatu sistem yang terdiri dari jaringan-jaringan yang melintasi
batas-batas negara.
2.4. Penggerak Bisnis Global
Daya yang mendorong GIS yang pertama
adalah keinginan untuk mencapai skala ekonomi (economies of scale). Ketika
perusahaan mulai menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari
luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan
penggerak bisnis global (global business drivers – GBD). GBD adalah suatu
entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta
kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD berfokus pada entitas
bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan dan produk, serta menguraikan
informasi yang diperlukan setiap entitas tersebut. Setelah terbentuk, GBD
menjadi dasar bai rencana strategis sumber daya informasi perusahaan
(strategic planning for information resources - SPIR).
Berikut ini adalah tujuh penggerak
yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika
Serikat:
1) Sumber daya bersama;
Beberapa
anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk mengurangi biaya,
misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2) Operasi yang fleksibel;
Produksi
dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas perubahan
kondisi.
3) Rasionalisasi operasi;
Berbagai
komponen dan produk jadi.Ã sub rakitan dibuat di seluruh dunia
dan kemudian dirakit
4) Pengurangan risiko;
MNC
membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan beroperasi
dibeberapa negara.
5) Produk global;
Memasarkan
produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh dunia merakit
produk dari sub rakitan yang sama.
6) Pasokan yang langka;
Sumber daya
yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat diperlukan.
7) Pelanggan tingkat perusahaan.
Memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia.
2.5. Masalah Dalam Menerapkan GIS
Kendala Penerapan GIS:
1) Politis
Adanya pembatasan:
a.
Pembelian
dan impor perangkat keras,
Pemerintah
setempat berusaha melindungi perusahaan manufaktur local dan mendorong investasi
asing dalam manufaktur local dengan menentukan hanya peralatan yang diproduksi
atau dirakit di dalam negeri yang boleh digunakan.
b.
Pemrosesan
data,
Data
harus di proses di dalam negeri.
c.
Komunikasi
data.
Pembatasan atas arus data
lintas batas (transborder data flow – TDF) yakni perpindahan data yang dapat
dibaca oleh mesin melintasi perbatasan negara, yang dikelompokan atas empat
jenis, yaitu :
§ data
operasional
§ data pribadi
§ transfer
dana elektronik antar negara
§ data teknik
dan ilmiah
2) Teknologi
Sejumlah negara dimana anak perusahan berada diganggu oleh masalah yang
berkaitan dengan tingkat teknologi yang kurang memadai, antara lain sirkuit
telekomunikasi dengan kecepatan yang rendah, kualitas transmisi yang buruk,
tidak tersedianya sumber energi yang cukup, dan perangkat lunak.
3) Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan
Manajer anak perusahaan sering juga menjadi masalah. Sebagian yakin bahwa
mereka dapat menjalankan anak perusahaan tersebut tanpa bantuan dan menganggap
standar baru sebagai hal yang tidak perlu. Manajemen kantor cabang di luar
negeri dapat pula memandang GIS sebagai suatu pengawasan “Big Brother”. Para
manajer tingkat menenggah khawatir dilampaui oleh hubungan informasi baru yang
menyalurkan data operasional ke perusahaan induk.
2.6. Strategi Penerapan GIS
§ Bila suatu MNC mengikuti strategi
multinasional, diperlukan sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah
anak perusahaan.
§ Bila strategi global yang diikuti, tim
pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di perusahaan induk.
§ Bila strategi internasional yang
diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan
induk ke anak-anak perusahaan
§ Bila strategi transnasional yang
diikuti, tim pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan
anak perusahaan.
Strategi Transnasional bagi Penerapan GIS
Strategi ini paling rumit dalam
rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancar dan strategi
penerapannya meliputi:
1) Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis
Tim
pengembangan harus memperhatikan sejak awal kegiatan engenai sejumlah hal
penting yang menghubungkan GIS dengan strategi bisnis. Hal penting tersebut,
yaitu:
a.
Bekerja sama
secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS
pada strategi bisnis global.
b.
Mengerti
strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
c.
Menentukan
strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
d.
Menentukan
tujuan dari tiap strategi GIS.
e.
Mengidentifikasi
aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan
prioritasnya.
f.
Menugaskan
orang-orang yang bertanggung jawabatas penerapan aplikasi tersebut.
2) Menentukan sumber daya informasi
GIS akan
menggunakan semua jenis sumberdaya informasi yakni perangkat keras, perangkat
lunak, personil, data dan informasi serta fasilitas. Tugas-tugas penting tim
pengembangan yang berkaitan dengan, adalah:
a.
Menentukan
jumlah dan lokasi pusat data regional
b.
Mengidentifikasi
penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
c.
Membuat
spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan
semua anak perusahaan.
d.
Membuat
rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24
jam sehari dan tujuh hari seminggu.
e.
Siap
menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di Negara perusahaan
induk.
3) Menyediakan pembagian data
Kunci untuk
mencapai standarisasi dalam operasi lebih ditentukan oleh data daripada proses.
Perencanaan GIS harus berfokus pada seluruh perusahaan, dengan produk akhir
berupa model data peerusahaan. Dalam GIS, perusahaan merupakan suatu MNC, dan
model mencakup perusahaan induk dan anak perusahaan. Lingkup perusahaan yang
luas tersebut menjadikan pembuatan model data lebih sukar dibandingkan jika
perusahaan hanya beroperasi di dalam negeri. Pembuatan sistem pemakaian data
bersama (data sharing) mencakup beberapa tugas, yaitu :
a.
Mengembangkan
suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.
b.
Membentuk
satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk, dan anak
perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
c.
Meneliti
peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan
data dan telekomunikasi.
d.
Berdasarkan
penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan melintasi batas
negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
e.
Menerapkan
database.
4) Memperhatikan lingkungan budaya
Selama
proses pengembangan,para eksekutif MNC dan tim pengembangan multinasional harus
memperhatikan masalah-masalah budaya, dengan tugas secara khusus bagi tim
pengembangan, yaitu :
a.
Menyadari
perbedaan budaya yang ada di antara negara-negara tempat anak perusahaan berada
dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
b.
Membuat
survey atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar
keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
c.
Menyediakan
pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga personil mereka
mendapatkan keahlian di bidang yang kurang mereka kuasai dan meningkatkan
keahlian di area yang mereka telah kuasai.
d.
Membuat
program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk
bekerja sama dengan para manajer anak perusahaan,dan sebaliknya. Program
tersebut harus memperhatikan maslah perbedaan budaya dan cara mengatasinya.
2.7. Pengguna Komputer Di Seluruh Dunia
Sampai saat ini kita telah menekankan
system informasi pengembangan global oleh perusahaan Multinasional.
Israel - Salah Satu Perintis Awal
Pada bulan juli 1947, komite penasehat
dari Departemen Matematika Terapan dari Weitzmann Institute, yg berlokasi di
wilayah Israel, pada tahun 1955, setelah beberapa penundaan karena pembentukan
Negara Israel, computer yg dinamakan WEIZAC dibuat. Usaha awal di Israel
tersebut menandai dimulainya sejarah perkomputeran yg mengalami kemajuan.
Penggerak Industri Komputer Israel
1. Keadaan Sejarah
2. Konsumen Israel
3. Keadaan Budaya
2.8. Menempatkan Penggunaan Komputer Internasional Dalam Perspektif
Selama beberapa tahun terakhir ini,
sejumlah besar usaha diarahkan pada tugas mengaplikasikan computer sebagai
suatu system informasi global. Kita telah melihat kokohnya landasan yg
mendasari pembangunan GIS. Walau jalan yg diikuti oleh MNC untuk mencapai GIS
relative baru, namun jalan itu telah banyak dipakai.
Uraian mengenai penggunaan computer di
seluruh dunia masih kurang dikembangkan. Tetapi penelitian mengenai aplikasi di
berbagai Negara akan semakin meningkat. Pemahaman yg lebih baik mengenai
penggunaan computer di seluruh dunia memang dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
MNC beroperasi melintasi produk,
pasar, perbatasan, dan budaya, dan mengikuti aktivitas yang dipengaruhi oleh
warisan administratif maupun lingkungannya. MNC berusaha meminimumkan
ketidakpastian yang ditimbulkan lingkungannya dengan mengumpulkan dan mengelola
informasi.
MNC dapat menggunakan empat struktur
dasar organisasi, yaitu divisi fungsional seluruh dunia, divisi internasional
beroperasi terpisah dari divisi-divisi domestik, wilayah geografis mencakup
anak perusahaan yang berada dalam batasnya, dan divisi produkseluruh dunia
dengan memberikan otoritas untuk menjalankan operasi mereka sendiri dalam skala
dunia, seperti perusahaan terpisah.
Kunci menjalankan MNC adalah
koordinasi. Koordinasi membawa banyak keuntungan. Koordinasi dapat dicapai
dengan menggunakan berbagai strategi bisnis global, yaitu strategi
multinasional menampilkan desentralisasi, strategi global menampilkan
sentralisasi, dan strategi internasonal menampilkan anak-anak perusahaan yang
relatif independen yang menerapkan keahlian dari perusahaan induk, serta
strategi transnasional yaitu yang paling rumit karena menampilkan partisipasi
bersama antara perusahaan induk dan anak perusahaan dalam perencanaan dan dalam
menjalankannya. Sistem yag digunakan oleh MNC tersebut dikatakan sistem
informasi global (global information system – GIS).
Elemen-elemen dari suatu MNC yang
mengambil manfaat dari bisnis global disebut global business drivers – GBD. GBD
terbentuk dengan melibatkan eksekutif puncak, mengarahkan analisis pada tingkat
unit bisnis, dan menyadari perbedaan yang ada dalam perusahaan dan antar anak
perusahaan.
MNC mengalami berbagai masalah.
Sebagian masalah tersebut bersifat politis, sebagian berkaitan dengan
teknologi, dan sebagian lainnya lagi disebabkan oleh para manajer anak
perusahaan yang kurang memberikan dukungan sepenuhnya.
Strategi penerapan GIS memberi perhaian pada empat hal, yaitu menghubungkan GIS
dengan strategi bisnis, mendefinisikan sumber daya informasi yang diperlukan,
menyediakan pembagian data dan budaya.
3.2. Kritik &Saran
Dalam pembuatan makalah ini saya
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banayk kekurangan.
Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari
pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya
0 comments:
Post a Comment